TUGU PRASASTI PENUH CERITA

TUGU PRASASTI PENUH CERITA

Oleh : Chairul Ashgar Yasin, SE

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Tugu usang bertuliskan AMD Manunggal tampak di beberapa sudut jalan wilayah Kecamatan Lingsar. Sebagian masyarakat ada yang tak mengetahui tentang keberadaan dan catatan sejarah tugu ini. Tugu ini bukan hanya sekedar hiasan, namun ia adalah gambaran dan ukiran sejarah di tahun 1995 silam. Sejarah dimana Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir untuk membangun desa.

Masih terlintas dibenak ketika rombongan berpakaian loreng itu datang ke desa. Mereka datang membawa program yang dikenal dengan sebutan ABRI Masuk Desa (AMD). Tujuan mereka tak lain adalah untuk memaksimalkan potensi desa dan membantu masyarakat dalam menyelesaikan setiap permasalahannya.

Beberapa unit rumah dinas Sekolah Dasar Negeri 2 Karang Bayan dijadikan sebagai posko mereka. Kala itu saya masih duduk di bangku kelas 6 SD dan kebetulan tinggal di perumahan sekolah itu juga bersama orang tua yang bertugas di sana. Jadi tau betul rutinitas mereka.

Jalan Pal Indah Dusun Peresak Barat Desa Karang Bayan, Jalan Embiq Sare Dusun Embung Pas Desa Sigerongan, dan Jalan Dusun Ketapang Desa Gegerung adalah tiga ruas jalan yang mereka perbaiki. Tak kenal lelah bersama masyarakat setempat bahu-membahu. Jalan yang awalnya rusak parah dan sempit disulap menjadi layak tuk dilalui.

Pak Delvi Kapitan Belegur adalah salah satu dari rombongan ABRI Masuk Desa yang hingga kini namanya masih terukir dalam lubuk hati saya. Beliau adalah orang yang sangat berjasa buat saya. Entah beliau saat ini masih hidup, bertugas dimana, atau sudah pensiun menjadi pertanyaan. Mengantar nasi bungkus ke beberapa tempat kerja bhakti ABRI Masuk Desa bersama Pak Delvi adalah rutinitas pagi saya.

Bermodal motor bututnya kami menelusuri jalan. Cicitan burung rendah riuh terdengar menghiasi suasana pagi, ditemani suara jangkrik yang perlahan menghilang dari pendengaran. Pagi yang dingin menyentuh kulit yang hanya terbalut kaos dan celana pendek. Kendaraan terus berpacu, karena sebelum matahari terbit nasi bungkus harus sudah sampai tujuan.

Awalnya saya hanya duduk di belakang sambil memegang puluhan nasi bungkus. Namun selang beberapa hari beliau meminta saya untuk mencoba mengemudikan kendaraan. Takut bercampur deg-degan selalu mewarnai perjalanan mengantar nasi. Wajar, karena mengemudikan motor saat itu adalah hal yang belum bisa saya lakukan. Beliau sangat tekun mengajari saya mengendarai motor hingga akhirnya saya bisa.

23 tahun telah berlalu. Namun, cerita itu tak kan pernah terlupakan. Cerita tentang kemanunggalan ABRI/Tentara bersama rakyat. Saat itu saya tak tau ABRI Masuk Desa itu berasal dari mana. Yang terbaca hanya tulisan Yonif 742 di seragamnya. Setelah beranjak dewasa barulah saya tau bahwa Yonif 742 itu adalah singkatan dari Batalyon Infanteri 742/Satya Wira Yudha yang merupakan Batalyon Infanteri yang berada di bawah Komando Korem 162/Wira Bhakti, Kodam IX/Udayana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGO DESA KARANG BAYAN KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NTB

AIR TERJUN PLAS - DESA KARANG BAYAN

Event Karang Bayan Funtastic 2017 - Perayaan HUT ke 18 Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat